
Ulah suami-istri, HTP (24) dan MAW (23), berujung di penjara. Penyebabnya mereka melakoni arisan bodong. Total kerugian dialami para korbannya mencapai Rp 20 miliar.
“Korban ini ada 150 orang. Namun yang berhasil dihimpun dari dua laporan polisi ini ada 98 orang,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jumat (11/3/2022).
Menurut Ibrahim, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, total kerugian korban mencapai Rp 20 miliar lebih. Namun jumlah tersebut baru dari hasil pemeriksaan awal para korban.
“Memang angka yang didapatkan dari keterangan saksi ini terakumulasi sejauh ini Rp 20 miliar, tapi ini masing-masing (orang berbeda pembelian slot) dan ini korbannya banyak, jadi Rp 20 miliar ini akumulasi dugaan kerugian seluruh korban,” tutur Ibrahim.
Modus Pamer Duit
Polisi berhasil membongkar kasus arisan bodong yang dilakoni suami-istri asal Sumedang tersebut. Mereka menjalankan aksinya selama empat tahun.
“Arisan bodong ini dipromosikan dari teman ke teman,” ucap Ibrahim.
Ibrahim mengatakan tersangka menawarkan profit yang menggiurkan untuk para korban. Untuk satu slot arisan, tersangka menawarkan harga Rp 1 juta dengan kompensasi keuntungan Rp 1.350.000.
Tersangka kemudian menawarkan berbagai bonus. Bahkan menawarkan bonus Rp 250 ribu bagi member yang bisa mengajak korban lain untuk ikut gabung arisan bodong tersebut.
Kasubdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar AKBP Adanan Mangopang mengatakan tersangka sering mengiklankan arisan dan modus pamer duit melalui media sosial. Tujuannya demi menarik minat dan simpati untuk menjerat calon korban.
“Salah satunya akun TikTok yang bersangkutan, kemudian di Facebook dan juga memasang status di WA memamerkan uang. Itu juga bagian dari pada modus pelaku untuk menarik perhatian para korbannya,” kata Adanan.
Pelaku menyasar bermacam kalangan. Mulai dari rekan seprofesi sampai ke buruh pabrik.
“Kalau sasarannya rata-rata mereka yang sprofesi ya, contoh misalnya ada beberapa buruh karyawan pabrik yang tertarik karena keuntungannya walaupun cuman Rp 150 ribu misalnya tapi untuk mereka kan cukup berarti, jadi mereka tertarik untuk mendapatkan keuntungan lebih dengan cara singkat,” tutur Adanan.